Peningkatan Sistem Keamanan Desa

1. Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Sosialisasikan pentingnya keamanan kepada masyarakat desa. Ajak warga untuk berperan aktif dalam menjaga keamanan dan melaporkan kejadian mencurigakan kepada pihak berwenang.

2. Pembentukan Sistem Keamanan Sipil: Bentuk pos kamling (pengamanan lingkungan) atau ronda desa, di mana warga secara bergantian melakukan patroli di sekitar desa untuk mencegah tindakan kriminal.

3. Pelatihan dan Peningkatan Kualitas Aparat Desa: Dukung aparatur desa dengan pelatihan dan pendidikan keamanan. Aparat desa yang terlatih akan lebih efektif dalam menghadapi situasi keamanan yang sulit.

4. Kerjasama dengan Kepolisian: Jalin kemitraan yang baik dengan kepolisian setempat. Adakan pertemuan secara berkala untuk berdiskusi tentang masalah keamanan dan upaya pencegahan kriminalitas.

5. Instalasi Penerangan: Pastikan wilayah desa memiliki penerangan yang memadai, terutama pada jalan-jalan dan area yang rawan kejahatan. Penerangan yang cukup dapat mengurangi potensi tindakan kriminal.

6. Penggunaan Teknologi Keamanan: Manfaatkan teknologi seperti kamera CCTV untuk memantau aktivitas di area strategis desa. Teknologi ini dapat membantu mengidentifikasi dan mencegah tindakan kriminal.

7. Peningkatan Kesadaran tentang Kebakaran: Berikan pelatihan mengenai pencegahan kebakaran dan cara menghadapinya jika terjadi. Pastikan tersedia alat pemadam kebakaran dan jalan evakuasi yang jelas.

8. Pengaturan Akses Masuk: Pantau akses masuk dan keluar dari desa. Jika memungkinkan, batasi akses ke wilayah desa pada malam hari untuk mengurangi potensi tindakan kriminal.

9. Pengembangan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat: Kemiskinan dan ketidakstabilan ekonomi bisa meningkatkan risiko kejahatan. Oleh karena itu, program pemberdayaan ekonomi masyarakat dapat mengurangi motivasi untuk terlibat dalam kegiatan kriminal.

10. Penanganan Konflik Sosial: Selesaikan konflik sosial di tingkat desa dengan cara-cara damai dan adil. Konflik yang tidak diselesaikan dapat mempengaruhi tingkat keamanan desa.

Peningkatan sistem keamanan desa harus dilakukan melalui kerjasama antara warga, pihak berwenang, dan lembaga masyarakat lainnya. Ini akan membantu menciptakan lingkungan desa yang aman dan nyaman bagi semua warga.

Dalam kurun waktu 2022-2023 warga Kampung Sukosari mengalami beberapa tindak kejahatn kehilangan Barang maupun Ternak misalnya :

1. Bapak Satiman kehilangan Kambing
2. Bapak Margo Subiyanto kehilangan Kambing
3. Ibu Munti 2x kehilangan Kambing 1 berhasil dikejar warga 1 lolos
4. Bapak Rubino kehilangan Kambing (jarak beberapa hari kembali ke kandang)
5. Bapak Supangi kehilangan Kambing (ditemukan masuk kandang warga lain)
6. Bapak Tukirin kehilangan Sepeda anaknya
7. Bapak Wulandono kehilangan Mesin Jahit
8. Bapak Amin Edi Sujarot kehilangan Mesin Tambal Ban dan Bodem.
9. Bapak Dedi Sujarwo kehilangan Motor didalam rumah
10. Bapak Sunyoto kehilangan Motor di Kebun
11. Bapak Iskandar kehilangan Motor di Kebun
12. Bapak Susanto kehilangan Burung Murai Batu+Sangkar
13. Kehilangan Ayam sudah sangat banyak apalagi lingkungan RT.002 RW.002
14. Kehilangan Buah Sawit, para Petani Sawit mengeluh banyaknya buah Sawit yang Hilang.

itu beberapa kejadian yang kami dengar dan yang melaporkannya ke kantor kampung Sukosari, untuk itu Pemerintah Kampung Sukosari berUpaya untuk menurunkan angka kejahatan dilingkungan masyarakat dengan mengaktifkan kembali Pos Ronda, Membuat Papan Peringatan Pemulung Dilarang Masuk, Membuat Papan Peringatan Tukang Brondol Sawit dilarang Masuk dan Tahun 2023 ini para Ketua RT kami lengkapi dengan Handy Talk dan Senter yang Multi Fungsi agar tidak bosan membeli Baterai maupun Pulsa.

Dan Jika memungkinkan Tahun depan kami usulkan untuk Pemasangan CCTV disetiap Gang maupun Perempatan yang ada di Kampung Sukosari agar mengurangi gerak tindak kejahatan yang ada dikampung Sukosari, seperti Sistem Keamana Desa yang ada di Desa Talang Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur disetiap gang didesa itu ada CCTV nya, ucap Sekretaris Kampung Sukosari.

#SmartVillage

#Kemendes

#Kemendagri

#WayKanan

#Lampung